Rabu, 07 Januari 2015

Kutipan Novel Tere Liye

Di entri pertama ini, saya ingin me-repost  kutipan dari novel-novel Tere Liye. Oya, jangan hanya sekedar membaca sekilas atau hanya me-repost kembali lalu di posting ke akun sosial media, akan lebih baik jika membaca sambil di pahami maknanya, lalu bisa di posting ke akun sosial media teman-teman.
Selamat Membaca!

"Sahabat baik selalu TAHU kalau kita sedang sedih.
Meskipun kita tersenyum, tertawa, terlihat riang; dia tahu kita sedang sedih. Hanya dengan menatap mata kita."
*Tere Liye

"Jangan terlalu erat2 memegang sesuatu; nanti kita susah berhenti sedihnya karena ternyata malah sesuatu itu yang memutuskan pergi.
Pun jangan terlalu longgar memegang sesuatu; nanti kita menyesal tak berkesudahan karena saat terlepas, baru menyadari sesuatu itu amat berharga.
Pegang dengan tangan, lengkapi dengan akal sehat dan pemahaman terbaik. Dijamin tidak sedih dan tidak menyesal apapun yang terjadi."
*Tere Liye

“Terkadang pembalasan terbaik adalah dengan tidak membalas”
--Novel "Ayahku Bukan Pembohong", Tere Liye

“Anak perempuan itu harus gesit, tangguh, cekatan, rajin dan sifat yg lebih mendasar lainnya.
Kalau cuma imut, lucu, menggemaskan, warna-warni, saya rasa boneka barbie juga punya sifat artifisial seperti itu. Jadilah anak cewek yang mandiri, punya cita-cita, dan bisa diandalkan.”
-- Tere Liye


"Jangan pernah membenci Mamak (Ibu) kau. Karena kalau kita tahu sedikit saja apa yang telah seorang Ibu lakukan untuk kita, maka yang kita tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa kasih sayangnya kepada kita.”
--Tere Liye, 4 Novel2 Serial Anak Mamak, Burlian, Pukat, Eliana & Amelia.

"Bisa menyuruh2, memerintah2 tidak selalu simbol kekuasaan. Terkadang boleh jadi simbol kelemahan dan ketergantungan. Bahkan mungkin ketidakmampuan diri sendiri."
--Tere liye

"
Lebih baik kelamaan jomblo daripada kelamaan pacaran.
Dan tentu saja, lebih mending jomblo tapi bahagia daripada pacaran makan hati tiap hari, tumpah ruah ngeluhnya di dinding facebook/twitter."

"
Boleh jadi, kita itu harus belajar dari dibenci lebih dulu, untuk paham arti kasih sayang dan kepedulian.
Belajar sendiri dan kesepian, untuk paham arti kebersamaan dan menghargai setiap detiknya.
Belajar dari dikhianati dan disakiti, untuk mengerti arti kesetiaan dan komitmen.
Boleh jadi demikian.
Tapi sungguh beruntung, yang bisa memahami tiga hal tersebut, tanpa harus melewati rasa sakit sebelumnya."
*Tere Liye

"Jatuh cinta boleh jadi bukan pilihan. Terima nasib, tiba-tiba sudah cinta. Datang begitu saja rasa suka tersebut, tidak kita minta.
Tapi patah hati, itu jelas pilihan masing-masing.
Karena kita selalu bisa memilih, mau patah-hati, merusak seluruh bangunan perasaan; atau memilih menjadikannya pelajaran hidup terbaik, membuat kokoh pondasi hidup kita."
*Novel "HUJAN", Tere Liye

"Tapi kisah cinta kau. Siapa penulisnya? Allah. Penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi. Tidakkah sedikit saja kau mau meyakini bahwa kisah kau pastilah yg terbaik yg dituliskan.
*Tere Liye, novel "RINDU"

"Ketika tidak ada lagi yang bisa kau buat, setelah begitu banyak usaha terbaik dilakukan, maka saatnya untuk bersabar. Cepat atau lambat, keajaiban akan tiba. Dan ketika tiba, dia datang tak tertahankan, bahkan tembok paling keras pun runtuh."
*Novel AMELIA, Tere Liye

"Kalau kita menyukai orang lain, maka tidak otomatis orang itu menyukai kita. Jangan egois, jangan GR, galau, dsbgnya. Urusan ini bukan soal keadilan dan perdamaian dunia, tapi simpel tentang 'grow up', dewasa."
--Tere Liye


"
Lautan luas tidak pernah perlu menjelaskan betapa luas dan dalam dirinya. Tidak pernah dan sama sekali tidak perlu.
Maka, jangan2 hanya orang2 yang sempit dan dangkal saja yang sibuk menjelaskan siapa dirinya, apa yang telah dia lakukan, serta mendaftar seluruh riwayat hidup dan meletakkan seluruh gelar2--yang tetap saja gagal membuat orang sedang menatap lautan."
*Tere Liye

"Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah.
Saat kita menangis, pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar.
Maka, tidak relevan penilaian orang lain."
*Tere Liye

"Karena kau harus tahu, air mata dari seseorang yang tulus hatinya, justeru adalah bukti betapa kuat dan kokoh hidupnya. Tidak ada yang keliru dengan tangisan."
*Novel "AMELIA", Tere Liye

“Urusan ini sebenarnya amat sederhana. Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.”
--Buku "Berjuta Rasanya", Tere Liye

“Bukan ketika diomeli, dimarahi, dicereweti yang menyakitkan. Itu sih tandanya orang lain masih sayang.
Yang lebih menyakitkan adalah: saat orang lain memutuskan sudah tidak peduli lagi. Ditegur tidak, disapa juga tidak, didiamkan saja. Dianggap tidak ada.”
— Tere Liye

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.”
--Tere Liye, novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

"'Pintu hati' itu tidak seperti pintu bendungan, yang kapanpun aman dibuka tutup, tidak merembes. Dalam urusan perasaan, sekali pintu hati dibiarkan terbuka, maka susah payah menutupnya kembali, tetap merembes, bahkan lubang bocornya jebol dimana2, membahayakan seluruh bendungan.
Maka, jika kita belum siap, belum niat serius, maka jangan suka membuka tutup pintu hati. Dan tentu saja, jangan mau digombalin oleh orang yg terbiasa sekali membuka tutup pintu hatinya. Lah, pintu bendungan dunia nyata saja hanya dalam kondisi tertentu dibuka tutup, berbahaya kalau dibuka sembarangan."
*Tere Liye

"Semua anak perempuan tumbuh dengan kecantikan masing-masing. Jadi tidak perlu meniru siapapun, misalnya ikut-ikutanan trend yg tidak cocok dengan kecantikan kita."
--Buku "Sepotong Hati yg Baru", Tere Liye

"Tidak semua yg tersenyum pada kita itu teman, dan tidak semua yang menyakiti kita itu musuh.
Tidak semua yang bermanis2 ria kepada kita itu sahabat, dan tidak semua yang berkata tegas, terasa jleb, sakit itu lawan."
Poin dari nasehat lama ini bukan menyuruh kita agar suuzon dengan orang-orang; melainkan agar kita paham, bahwa sesuatu yang kita sukai belum tentu baik bagi kita, pun sebaliknya, sesuatu yang kita benci, boleh jadi sangat baik bagi kita."
*Tere Liye

"Kesibukan fisik dapat membantu memutus kesibukan hati memikirkan banyak hal, pikiran yang hanya mengundang kesedihan."
--Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"

"Jangan membicarakan orang lain di belakangnya. Itu hanya prilaku pengecut yang tidak berakhlak.
Nah, jika kita yang dibicarakan tersebut. Jangan ambil hati, biarkan saja, itu simply menunjukkan orang2 itu memang selalu di belakang kita. Persis seperti roda belakang motor yang hanya bisa menatap roda depan, tapi tidak pernah bisa menyalipnya. Frustasi sekali."
*Tere Liye

“Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian, meskipun seringkali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan.”
― Tere Liye, novel "Kisah Sang Penandai"

"Setiap cinta memiliki waktunya.
Jika sekarang belum saatnya, belum pantas, belum siap, maka bukan berarti itu tidak cinta. Bersabar lebih baik."

"Rasa sabar tidak bisa menjanjikan bahwa kita akan memiliki seseorang atau sesuatu pada akhirnya. Tidak bisa.
Tapi rasa sabar, bisa menjanjikan ketentraman di hati, apapun yang terjadi--termasuk jika kita gagal memiliki semuanya. Dan sungguh, itulah hakikat sabar."
*Tere liye

"
Tahukah kau, untuk membuat seseorang menyadari apa yang dirasakannya, justru cara terbaik melalui hal-hal menyakitkan. Misalnya kau pergi. Saat kau pergi, seseorang baru akan merasa kehilangan, dan dia mulai bisa menjelaskan apa yang sesungguhnya dia rasakan.
Kalau itu tidak terjadi, maka memang bukan sesuatu yang spesial. Tidak terbukti oleh waktu dan jarak."
--Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"


"Kalau nilai-nilai kita di sekolah jelek, maka:
1. Jangan menyalahkan guru/dosen pilih kasih
2. Jangan menyalahkan cara belajar membosankan
3. Jangan menyalahkan karena saya tdk pelajaran itu
Melainkan:
1. Cek, kalian lebih sering buka HP atau buku?
2. Cek, kalian lebih sering Line, BBM, WA atau belajar?
3. Cek, kalian lebih sering internetan atau mengerjakan tugas?
Kalau sudah lebih sering buka buku, belajar dan mengerjakan tugas, masih jelek nilainya, maka bekerja keras 10 lipat lagi. Bukan malah menambah daftar panjang ngeles. Sudah terlalu banyak orang dewasa di sekitar kita yang tidak pernah kongkret, tidak jelas mau ngapain, menjadi beban orang lain pula. 20 tahun lagi, silakan abaikan nasehat ini, maka welcome! Selamat bergabung dengan kelompok itu.
*Tere Liye

"Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kau pamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu."
*Tere Liye, Novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"

"Wanita yang baik, untuk laki2 yg baik, dan sebaliknya, laki2 yg baik, untuk wanita yang baik.
Itu bukan kalimat fiksi tere liye, itu ditulis dalam kitab suci, entah kenapa banyak yg tidak tahu kalau itu firman Tuhan--yang tidak akan salah walau satu huruf pun.
Maka, kalau kalian saat ini bertanya tentang cinta, galau gulana, naksir teman sekolah, dsbgnya, ayo, sibukkanlah diri untuk memperbaiki diri. Ingatlah selalu, meski dia tampannya pol macam anggota boyband korea, atau baik dan culunnya maksimal seperti Poh, kungfu panda, perjalanan kalian masih panjang. Dengan terus sibuk memperbaiki diri, terus berdoa yang terbaik, well, kisah cinta kalian akan mekar dan indah pada waktunya, tanpa harus melanggar prinsip2 hidup yg baik."
*Tere Liye

"Tidak ada kata terlambat belajar membaca Al Qur'an. Bergegaslah.
Kurangi waktu main internetan, main game, atau apapun waktu yang sia-sia, mulailah belajar membac Al Qur'an. Ikut TPA tidak mengapa, bareng anak2 kecil di masjid dekat rumah. Tidak ada malu untuk belajar agama."
*Tere Liye


"Hidup ini memang tidak se-indah dan se-gampang nasehat2, quote2 itu. Tidaklah.
Tapi hidup ini jelas tidak se-omong-kosong ngeles, ngeyel, sumpek, sempit nan terbatasnya pemahaman kita. Absolutely tidak."
*Tere Liye

Sekian, semoga bermanfaat!
Jika ingin mendapat kutipan yang lebih ter-update lagi silahkan bisa mengunjungi Fanpage Darwis Tere Liye di Facebook (https://www.facebook.com/darwistereliye) sekian dari saya, wassalam.

2 komentar: